Halo guys, kali ini kita akan membahas macam-macam istilah
dalam fotografi. Tapi sebelumnya, apa sih fotografi itu?
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.(Wikipedia)
Jadi secara singkatnya fotografi itu adalah seni melukis
dengan media atau menggunakan cahaya. Nah sekarang kita akan bahas apa aja sih
istilah-istilah dalam dunia fotografi itu?
1. Aperture/Bukaan
Aperture ini berguna intuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk, semakin besar bukaan/aperturenya, maka gambar yang di ambil akan semakin
terang karena banyaknya cahaya yang masuk, dan sebaliknya jika bukaannya
semakin kecil, maka gambar yang di ambil akan semakin gelap dikarenakan
sedikitnya cahaya yang masuk. Pengaturan Aperture ini bergantung pada lensa
yang di gunakan, terang atau gelapnya kondisi cahaya, ISO, dan shutter speed.
Pegaturan Aperture ini sendiri sebearnya membutuhkan eksperimen, dan pastinya
juga dengan latihan yang akan melatih insting kita untuk memilih pengaturan
yang pas.
2. Bokeh
Bokeh berasal dari Bahasa Jepang yang artinya Blur atau
Haze. Dalam Fotografi diartikan sebagai area blur atau area out of focus points
of light. Teknik ini sering dipakai ketika malam dengan latar belakang lampu
taman atau dijalanan dengan mobil yang berlalu lalang, sehingga didapatkan
hasil foto dengan cahaya bulat-bulat yang blur atau kabur.
3 Bulb
Bulb adalah salah satu teknik yang memperlihatkan hasil foto
dari cahaya, biasanya shutter speed kamera di setting hingga paling rendah atau
bulb sehingga kita bisa menggambar dengan lampu dan mendapatkan hasil
garis-garis atau sebuah gambar yang terbuat cahaya.
4. Depth Of Field/Titik Fokus/Titik Tajam
Depth OF Field berfungsi sebagai Hilighter , ketika sang fotografer ingin bagian tertentu saja yang
yang terlihat lebih fokus dan selebihnya buram. Teknik ini bisa kita temukan
pada foto close-up, fotografi makro, dan Bokeh
5. Diffuser
Diffuser pada kamera berfugsi sebagai pelembut cahaya yang
nantinya akan membuat objek yang kita foto memiliki bayangan yang lembut,
selain itu diffuser juga berfungsi untuk menyebarkan cahaya agar tidak focus di
satu titik.
Exposure adalah
banyaknya cahaya yang masuk pada sensor kamera dengan cara mengatur shutter
speed, ISO, dan Aperture. Sebagai contoh, jika kita memotret pemandangan siang
hari dengan terlalu banyak cahaya maka kita akan mendapatkan hasil yang terlalu
terang, mencolok, dan tidak realistis. Sebaliknya jika kita menggunakan
aperture kecil dengan ISO rendah disertai dengan shutter speed yang pendek,
maka itu bisa membuat pemandangan siang hari terlihat gelap dan suram. Karena
itu, menyeimbangkan shutter speed, ISO, dan aperture untuk mendapatkan eksposure
yang benar adalah kunci fotografi yang hebat.
7. Flash/Lampu Kilat
Flash internal sering kita temukan pada semua kamera,
dimulai dari telepon gengam, pocket camera, hingga DSLR. Flash itu sendiri
berfungsi untuk menerangi atau menambah cahaya jika kondisi suatu tempat
terlalu gelap, bahkan dalam mode auto jika kamera mendeteksi kurangnya cahaya
maka lampu flash akan terbuka dengan otomatis. Tapi Flash built-in kamera ini
punya kekurangan, yaitu intensitas cahayanya tidak bisa diatur sehingga
menyebabkan over exposure, maka dari
itu banyak fotografer professional menambahkan Flash eksternal pada kameranya.
8. ISO
ISO itu sendiri adalah singkatan dari International Standard
Organization, yaitu badan yang berwenang untuk menetapkan standard kategori
film yang digunakan dalam dunia fotografi. ISO ini berfungsi untuk mengatur sensitifitas
cahaya pada sebuah kamera, semakin ISO nya, maka besar sensitifitasnya pada
cahaya di area yang akan di foto.
9. Lens/Lensa
Lensa adalah bagian dari kamera yang terdiri dari beberapa
kaca yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifat terbalik, diperkecil,
dan nyata. Lensa adalah salah satu bagian penting dari kamera yang berfungsi
untuk mengatur fokus dan zoom dari gambar yang akan di ambil. Ada banyak macam
lensa ayng tersedia di pasaran, dimulai dari lensa stock atau lensa bawaan
kamera, lensa fix, lensa wide angle, lensa telephoto, lensa fish eye, dan lensa
macro.
10. Post-Processing
Post-processing atau proses sesudah foto ini biasanya kita
sebut dengan editing. Proses ini juga membatu kita untuk mempercantik dan
memperindah hasil dari foto yang kita ambil, dan juga kita bisa membuat foto yang
kita ambil menjadi memiliki efek dramatis, ceria, atau sedih sehingga pesan
dari foto yang kita ambil dapat tercapai kepada yang melihat.
11. Shutter Speed
Setelah kita tahu Aperture, dan ISO, kali ini kita akan
membahas tentang Shutter Speed. Shutter Speed merupakan yang tak bisa di
pisahkan dan Aperture dan ISO, memang sedikit rumit karena shutter speed yang
lambat tidak hanya membiarkan lebih banyak cahaya masuk, sehingga menyebabkan
gambar kabur. Selama shuter speed terbuka, cahaya masuk melalui sensor, dan
jika terjadi getaran terhadap kamera maka gambar yang diperoleh akan terlihat
blur (kabur). Shutter speed bekerja dalam hitungan detik, dan pada biasanya kita
akan akan membidik pada 1/500 untuk mendapatkan objek yang bergerak cepat higga
objek terlihat membeku atau freeze.
12. White Balance
Berbeda dengan mata manusia, bila kita melihat benda putih,
otak kita sebenarnya menafsirkan isyarat pencahayaan di sekitar kita dan
menghitung bahwa benda itu berwarna putih dengan cepat. Jika benda itu berada
di bawah cahaya biru, warnanya akan benar-benar biru, tapi otak kita
mengkompensasi perbedaan warna, jadi kita akan melihatnya putih. Pada kamera,
White Balance berfungsi untuk mengatur keseimbangan warna yang akan kita ambil
agar terlihat lebih natural.
0 Comments